24 Juli 2008

Agar Hidup Menjadi Lebih Hidup

ERNAHKAH Anda merasakan atau berpikir bahwa yang Anda lakukan dengan kegiatan Anda hanya merupakan rutinitas belaka? Bangun tiap pagi kemudian melakukan aktivitas atau bertemu orang yang sama, setidak-tidaknya mirip? Membosankan atau justru menggairahkan kehidupan anda?

Tampaknya pertanyaan-pertanyaan semacam itu pasti umum dihadapi oleh kita, baik anak kecil, remaja dan dewasa. Anak-anak bangun pagi, belajar di sekolah, bermain, belajar begitu seterusnya. Mahasiswa, karyawan, dan siapapun juga memiliki rutinitas yang kurang lebih sama setiap harinya. Ada dua respon umum yang saling berseberangan. Respon yang sering kita dengar adalah kita merasa tidak bisa menikmati hidup, membosankan, jenuh, kering, tanpa semangat. Tetapi ada juga orang yang sungguh mampu menikmati rutinitas, menemukan gagasan dan semangat baru melalui rutinitas.

Rutinitas, kegiatan yang monoton (dan semacamnya) merupakan hal yang seringkali tidak mudah dihadapi banyak orang. Diperlukan sifat tertentu untuk menjalaninya. Salah satu sifat yang ditawarkan adalah ketekunan, daya tahan atau endurance (Edward, dalam Aiken, 1993). Ketekunan atau daya tahan merupakan salah satu bagian sifat manusia yang menggambarkan bagaimana kemampuan seseorang secara mental yang ditunjukkan dalam tindakan untuk bertahan dan tekun untuk menyelesaikan tugas tertentu. Ketekunan tidak selalu identik dengan melakukan aktivitas secara teratur, tetapi keteraturan dan melakukan berbagai hal secara rutin membantu untuk bertahan dalam ketekunan.

Ketika anak-anak naik kelas atau lulus ujian dengan nilai yang baik secara umum merupakan hasil dari ketekunan dan daya tahan mentalnya untuk mengatasi hal-hal yang rutin, disamping karena memang memiliki kemampuan yang umum. Mereka harus belajar teratur. Keberhasilan yang diraih seseorang tidak pernah lepas dari ketekunan mereka. Tetapi kenyataannya, tidaklah mudah untuk memiliki ketekunan. Setiap orang memiliki ketekunan /daya tahan mental yang berbeda-beda. Ketekunan / daya tahan mental inilah salah satu yang menunjukkan kualitas kepribadian seseorang.

Tantangan yang cukup berat adalah adanya kecenderungan yang serba instant yang terjadi hampir di berbagai aspek kehidupan sekarang. Misalnya saja ingin mendapatkan nilai dengan mencari bocoran soal, menggunakan joki untuk seleksi, mengejar karir atau jabatan dengan sogokan, dan korupsi. Ini semua merupakan bagian yang bersebarangan dengan sifat ketekunan yang memiliki penghargaan terhadap nilai-nilai kerja keras. Fenomena serba instan semacam itulah merupakan indikasi berkurangnya nilai-nilai kerja keras dan daya tahan untuk menyelesaikan tugas tertentu.

Pertanyaannya, bagaimana kita mencoba mengasah ketekunan? Ketekunan merupakan daya tahan mental yang tidak muncul dengan sendirinya. Ketika orang dalam kesulitan atau masalah, mungkin orang akan lebih punya keinginan untuk berusaha. Tetapi ketika sedang dalam kegembiraan, kenikmatan, kejayaan mungkin akan lebih sulit untuk sadar bahwa mereka harus tetap tekun.

Membiasakan diri untuk menghargai nilai-nilai kerja keras dalam rutinitas hidup sehari-hari merupakan hal penting untuk ketekunan. Nilai-nilai semacam itu hanya dapat dilakukan ketika diri sendiri sadar bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik perlu kerja keras dan sadar akan tujuan dari aktivitas tersebut.

Untuk mencapai hal ini, proses pendidikan dalam keluarga, di sekolah atau di perguruan tinggi perlu memberikan perhatian dan penghargaan pada proses yang membutuhkan ketekunan dan nilai-nilai kerja keras. Jadi bukan hanya menekankan pada hasil akhir saja.

Dalam keluarga, anak diberi tanggung jawab yang tidak perlu berat, tetapi bagaimana proses keteraturan, kerja kerasnya dan daya tahannya untuk menyelesaikan tugasnya merupakan nilai yang hendak diajarkan. Dalam hal ini orang tua diharapkan tidak pelit untuk memberikan pujian ketika berhasil. Dalam konteks pendidikan, murid atau mahasiswa dapat diberikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang memiliki nilai-nilai penghargaan terhadap ketekunan dan kerja keras.

Harapannya ketika kita melakukan berbagai aktivitas dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak memandangnya sebagai sekedar melakukan rutinitas. Dengan demikian aktivitas-aktiviats tersebut akan terasa menggairahkan, memunculkan gagasan baru, dan membuat hidup menjadi lebih hidup.



P.Eddy Suhartanto, S.Psi.,M.Si, dosen pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

Nonton TV Turunkan Fungsi Retina Mat

Kebiasaan terlalu lama menonton televisi/TV, juga melihat TV dalam jarak dekat, ternyata dapat menurunkan fungsi retina mata anak-anak.

"Televisi memancarkan sinar biru yang amat dekat dan berbahaya bagi anak," kata Pratiwi Rapih Astuti yang memaparkan hasil penelitiannya bersama kawan-kawannya dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta, Kamis (24/7).

Diet Pria yang Ingin Punya Anak

Jumat, 25 Juli 2008 | 04:46 WIB

SELAIN bahaya terkena bahan kimia, kekurangan makanan juga merupakan salah satu penyebab utama ketidaksuburan bagi pria. Berikut daftar makanan yang harus diperhatikan jika berencana memiliki keturunan:

Vitamin A
Kekurangan vitamin A menyebabkan kurangnya jumlah sperma dan memungkinkan sperma terbentuk dengan tidak sempurna.

Sumber: buah-buahan kuning dan oranye (seperti pepaya, mangga) dan sayur-sayuran (seperti wortel, labu), susu dan produk susu, sayuran hijau dan telur.

Vitamin C
Vitamin C mengurangi terjadinya sperma menggumpal dan meningkatkan tingkat kegesitannya. Ini juga merupakan antioksidan yang melindungi sperma dari racun seperti timah dan nikotin.

Sumber: jenis jeruk asam ataupun manis, nanas, kiwi, stroberi, anggur, tomat, jenis kentang dan kacang-kacangan serta brokoli.

Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan yang dapat meningkatkan ketangguhan sperma memasukki sel telur. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gagalnya jaringan testis beregenerasi. Karena vitamin E mengandung antikuagulan (zat yang mencegah penggumpalan darah), mereka yang mengkonsumsi obat-obatan penipis darah sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.

Sumber : biji padi-padian, gandum, biji bunga matahari, kacang, sayuran hijau dan alpukat.

Selenium
Selenium penting bagi pembentukan sperma yang normal dan diperlukan untuk memperlancar fungsi alat reproduksi pria.

Sumber: gandum, kacang Brazil, biji padi-padian, ikan tuna, daging sapi dan ayam

Zinc
Zinc merupakan bahan mineral penting bagi kesehatan organ pria, zinc dapat membantu meningkatkan produksi sperma, pertumbuhan testis dan metabolism tertosteron. Zinc terbuang pada saat ejakulasi, oleh karena itu harus terus tergantikan. Kurangi minuman beralkohol, yang dapat mengurangi penyerapan zinc ke tubuh dan meningkatkan jumlah zinc yang terbuang melalui air kencing.

Sumber: kerang, ayam, daging, biji-bijian, kacang, biji padi-padian dan sereal kaya vitamin.

Asam Folat
Zat ini membantu menyehatkan sperma dan meningkatkan kegesitannya. Bersama vitamin B12, zat ini akan membantu pembentukan kode genetik.

Sumber: jus jeruk, sayuran daun hijau gelap, sereal kaya vitamin, biji-bijian dan kacang polong.

Kalsium
Kalsium melindungi tubuh dari efek-efek bahaya yang jika terjadi dapat merusak fungsi sperma.

Sumber: produk berbahan dasar susu rendah lemak, seperti susu, keju, yogurt, ikan dengan tulang yang dapat dimakan seperti ikan bilis dan sarden, roti yang mengandung kalsium, susu kedelai dan tahu.

Go Green
Selain nasi, daging juga merupakan makanan pokok bagi warga Indonesia. Namun daging, ketika matang, mengandung karsinogenik yaitu bahan yang menyebabkan kanker. Oleh karena itu, cobalah menjadi vegetarian selama 1 atau 2 hari dalam seminggu. Gantikan daging dengan makanan lain yang mengandung protein tinggi seperti makanan dari kacang kedelai, yang mempunyai phyto-oestrogen baik, kacang-kacangan, yang juga kaya serat, zinc dan zat besi.

19 Juli 2008

Peran ayah melancarkan ASI

Kelancaran air susu ibu (ASI) ternyata bukan hanya dipicu dari asupan makanan sang ibu. Ayah pun punya peran penting untuk lancarnya ASI bagi bayi.

"Ayah membantu ibu bangun tengah malam. Menyediakan bantal atau guling untuk ibu yang akan menyusui. Sehingga ibu merasa diperhatikan, ASI pun lancar," kata salah satu anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) I Gusti Ayu Nyoman Pratiwi.

Hal itu dia sampaikan dalam Seminar Bedah ASI di RS Pondok Indah, Jl Metro Duta, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2008).

Perempuan yang akrab disapa Tiwi ini menjelaskan, bayi yang baru lahir biasanya tidur dalam waktu yang cukup sebentar. Biasanya, 1 sampai 2 jam sekali bangun. Meski ibu tengah kelelahan, namun saat itulah ibu harus memberikan ASI. Saat itu juga peran ayah dibutuhkan.

Tugas ayah, lanjut Tiwi, salah satunya dengan menyendawakan bayi setelah menyusui. Caranya, ayah menggendong bayi di pundak dan mengelus pelan pinggang bayi dari belakang.

Ayah juga harus bisa saling bergantian dengan ibu untuk mengganti popok dan bisa memijat. "Bisa juga ayah memijat ibu pada saat ibu menyusui si bayi," imbuhnya.

Menurut Tiwi, ayah harus selalu memberikan dukungan untuk mengatasi gangguan dari lingkungan. Ayah harus selalu memberikan pujian kepada ibu, agar ibu selalu optimis dan percaya diri menyusui bayinya.

"Ini akan mengurangi rasa khawatir, stres, nyeri, dan ragu pada ibu," ungkapnya.

Oleh karena itu, ayah dan ibu sebaiknya sudah membicarakan soal ASI saat kehamilan. Sehingga ketika ibu sudah melahirkan, ASI pun lancar.

07 Juli 2008

Jangan emosi dengan si kecil

Bahasa bisa jadi salah satu sumber kekerasan terhadap anak. Perhatikan dan pilih betul kata-kata yang akan disampaikaan kepada buah hati. Kalau emosi sedang memuncak, coba deh tinggalkan Si Kecil sejenak, tarik napas dalam-dalam, jalan-jalan, atau minum air putih. Emosi pun akan turun dan kita jadi bisa berpikir lebih tenang. Setelah itu, baru ajak anak berkomunikasi. Berikut sejumlah kalimat tabu untuk dilontarkan pada si buah hati.
1. "Gara-gara kamu, Ayah dan Ibu jadi pisah."
Tak seorang anak pun bisa dijadikan alasan perceraian orangtuanya. Seorang anak tak selayaknya menanggung beban yang sedemikian berat. Anak akan merasa sangat bersalah. "Seandainya saya tak nakal, pasti Ayah dan Ibu enggak pisah," begitu yang ada di benaknya .
2. "Kalau enggak berhenti menangis, Ibu tinggal kamu di sini!"
Ketakutan terbesar dari seorang anak adalah berpisah atau ditinggalkan sendirian. Apalagi oleh orangtuanya. Mengancam dengan tujuan anak mau menuruti perintah dan berhenti melakukan suatu tindakan, jelas tidak bijak. Lebih bijaksana jika memberinya pilihan. Misalnya, "Sayang, jika kamu tetap saja berteriak-teriak seperti itu, lebih baik kita pulang saja, ya. Ibu baru mau meneruskan belanja kalau kamu berhenti berteriak-teriak. Kamu mau pilih yang mana?" Alternatif lain adalah dengan mengalihkan perhatian anak atau menghentikan kegiatan untuk sementara. Siapa tahu, Anda atau Si Kecil memang sudah capek.
3."Mestinya kamu malu pada diri sendiri."
Rasa bersalah akan segera menyergap anak jika kita mengucapkan kalimat seperti itu. Sementara, orangtua justru yakin, kalau anak merasa bersalah, ia pasti bakal mengubah kelakuan dan jadi menurut. Memang, rasa bersalah atau rasa malu bisa membuat seseorang, termasuk anak, mengubah perilakunya sesuai yang diharapkan. Namun, jangan salah. Pada saat yang sama, ia juga akan merasa dirinya sebagai pecundang. Ujung-ujungnya, rasa percaya diri anak menurun drastis.
4. "Kami tak pernah mengharapkan kamu."
"Menyesal rasanya Ibu melahirkan kamu! Kalau tahu kamu bakal senakal ini lebih baik kamu tak lahir saja." Kalimat seperti ini sungguh tak bisa diampuni. Tak peduli apa kesalahan anak atau selembut apa pun disampaikan, tetap saja tak dibenarkan untuk dilontarkan. Sebab, hanya menunjukkan ada yang tak beres dalam hubungan orangtua dan anak. Jika ini yang terjadi, segera cari tahu apa yang salah dalam hubungan dengan si kecil. Kalau perlu, segera minta bantuan ahli.
5. "Kenapa sih enggak bisa seperti adikmu?"
Saat orangtua membandingkan anak dengan saudaranya, berarti salah satu di antaranya dianggap kurang. Kalimat ini membawa pesan ia tak lebih pandai, tak lebih baik, dan tak lebih cakap dibanding saudaranya. Hal itu akan membuatnya merasa dikucilkan dan bisa berdampak hingga ia dewasa. Membanding-bandingkan antara saudara juga akan menciptakan persaingan tak sehat di antara mereka. Alhasil, mereka jadi "hobi" bertikai dan akhirnya merusak hubungan antar-anak. Terimalah setiap anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ingat, tiap anak adalah individu unik.
6. "Pokoknya lakukan seperti kata Ibu!"
Kalimat ini membawa pesan, "Kamu, kan, anak kecil, tahu apa, sih? Ibu, kan, lebih tahu dan lebih pintar. Tugas Ibu adalah memberi tahu dan tugas kamu adalah mematuhi apa yang Ibu katakan!" Kalimat ini akan menciptakan kebencian pada diri anak. Lain halnya jika disampaikan dalam bentuk yang bisa mengundang empati anak, semisal, "Ibu benar-benar capek, Sayang."
7. "Sini, biar Ibu yang bikinin."
"Sini, biar Mama yang kerjakan," "Kali ini, Ibu mau bantu kamu." Jika kalimat-kalimat itu selalu dilontarkaan setiap kali anak mendapat kesulitan, sama artinya dengan menciptakan rasa tak berdaya atau tak mampu dalam diri Si Kecil. Cara ini juga membuka peluang bagi anak untuk melakukan hal yang sama di masa depan. Kalau cuma dilakukan sekali, sih, tak masalah. Tapi dua kali, berarti pola sudah tercipta. Tiga kali dan seterusnya? Berarti Anda sudah menciptakan pekerjaan baru bagi diri sendiri.

tangisan bayi...

ARTI TANGISAN BAYI 0-3 BULAN

Kebanyakan bayi menangis diartikan lapar. Tapi tunggu dulu, bayi selalu ingin menyampaikan pesan lewat bahasa tubuhnya. Salah satunya dengan menangis.

"Saya lapar"

Tangis lapar biasanya berpola. Ia menangis, lalu stop untuk bernapas, menangis lagi, lalu stop untuk bernapas. Biasanya diselingi gerakan mengisap. Jika sangat lapar, tangisnya lebih keras dan terus-menerus.

Jika ia masih menangis saat disusui, coba lihat hidungnya. Ada kemungkinan bibir atasnya menutupi hidung dan ia sulit bernapas sehingga menangis.

"Saya bosan"

Tangis bosan biasanya pendek, diikuti keheningan, lalu tangis pendek lagi. Tangisnya akan berlanjut jika Anda tak segera mendekatinya dan mengajaknya bermain.

"Saya lelah"

Tangis lelah berupa rengekan. Ia mungkin akan menggosok-gosok wajahnya dan memutar kepalanya dari satu sisi ke sisi lain. Sebuah usapan atau gerakan berirama cukup menenangkan ia dan bisa membuatnya tidur.

"Saya kesepian"

Beberapa bayi butuh perhatian lebih dibanding bayi lainnya dan mulai merasa kesepian ketika ia ditinggalkan sendiri untuk waktu lama. Tangis kesepian berupa rengekan setiap menit dan kadang diikuti air mata. Emongan yang lama membuatnya senang.

"Saya tak nyaman."

Biasanya suara tangis melengking dan jelas, napas agak tersendat, lalu napasnya menjadi cepat diikuti tangis lain. Mungkin lengannya terjepit, pantatnya kotor, tertusuk peniti, atau mungkin ia kedinginan/kepanasan.

"Saya kolik"

Bayi sering menangis karena kolik atau kejang/kram usus. Hingga kini belum diketahui penyebab kolik. Ada dugaan, sistem pencernaan bayi belum sempurna sehingga timbul gangguan pencernaan. Kolik dialami pada 3 bulan pertama kehidupan dan biasanya terjadi sore hari menjelang malam.

Tangis kolik sangat keras disertai jeritan dan episodik: suatu saat timbul, suatu saat hilang, tapi hanya satu atau dua menit, lalu menangis lagi. Biasanya diikuti gerakan tangan ke arah perut, badan mengencang, dan kadang disertai buang angin. Menggosok perutnya dengan minyak telon dapat membantu menenangkannya.

"Saya sakit"

Rasa sakit diungkapkan dengan tangis melengking, keras, diselingi rintihan serta rengekan. Tangis bayi yang perutnya mulas lebih melengking dan lebih ribut. Hubungi dokter anak Anda jika ia menunjukkan gejala-gejala sakit tertentu.

ARTI TANGISAN BAYI 4-12 BULAN

Mulai usia 3-4 bulan Anda akan melihat perubahan nyata pada si kecil. Tangisnya mulai berkurang karena ia sekarang mulai tahu apa yang ada di sekelilingnya. Ia mau mendengarkan dan tertarik terhadap segala sesuatu di sekelilingnya.

"Saya lapar"

Rasa lapar masih nyata menyebabkan ia menangis. Ia mulai mengonsumsi makanan padat. Ia pun lebih aktif dibanding sebelumnya dan karenanya cepat lelah. Bayi yang aktif kebutuhan makannya lebih banyak. Makanan kecil dan minuman dapat memulihkan energinya.

"Saya tumbuh gigi"

Biasanya bayi mulai tumbuh gigi usia 6 bulan ke atas. Biasanya tangisnya muncul pada sore hari, kuat seperti tangis sakit karena ada rasa nyeri.

"Saya cemas"

Mulai usia 7 atau 8 bulan kebanyakan bayi menangis karena cemas, terutama saat ia "kehilangan" Anda. Baginya, Anda adalah dasar dari rasa amannya. Ia akan tenang "menjelajahi dunia" selama Anda berada dalam pandangannya. Jika Anda meninggalkannya atau ia tak melihat Anda, meski Anda ada di dekatnya, ia akan menangis.

"Saya ingin diperhatikan"

Lewat usia 6 bulan, ia mulai mempelajari, menangis ialah suatu alat untuk memperoleh perhatian. Bayi usia 7 atau 8 bulan cukup menyadari, dengan menangis Anda akan segera berlari mendekatinya. Lebih baik Anda tak buru-buru menggendongnya, tapi hiburlah atau ajak main.

"Saya sakit"

Rasa sakit yang ia alami lebih karena benturan-benturan pada fisiknya saat ia bergerak aktif. Meski tidak luka, tetap memungkinkan ia menangis. Mungkin lebih karena rasa kaget. Mengalihkan perhatiannya dapat menolong ia melupakan sakitnya dengan cepat.

"Saya sangat lelah"

Lelah berlebihan ditunjukkan oleh rengekan, lekas marah, dan akhirnya menangis. Menjelang akhir tahun pertamanya, ia mempunyai kehidupan yang penuh dengan pengalaman baru, yang membuatnya kehabisan energi sebelum ia kehilangan semangat. Ia butuh pertolongan Anda untuk membuatnya cukup rileks seperti tidur.

"Saya marah"

Mulai usia 9 bulan, dalam dirinya mulai berkembang konsep, "Saya ingin", dan kemarahan merupakan caranya untuk menunjukkan rasa frustrasinya ketika sesuatu tak diperoleh sesuai keinginannya. Seolah ia dibuat jengkel oleh batasan-batasan, beberapa di antaranya merupakan rintangan fisik seperti kursi tinggi dan kursi dorong, yang terasa menghalanginya saat ia ingin berkembang lebih leluasa.

Ia juga terhalang oleh kemampuan komunikasinya yang masih baru. Karena tak bisa mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata, ia akan menggenggam erat kepalan tangannya dan pipinya memerah, untuk menunjukkan pada Anda bahwa ia tak puas dengan situasi yang ada.

28 Juni 2008

Kebiasaan yang bisa memperbaiki postur

1. Ketika berdiri, usahakan tubuh tegak dengan pundak lemas, lutut rileks, dan perut ditarik ke dalam.

2. Usahakan leher Anda tetap jenjang dan dagu rata. Jangan mencondongkan leher ke luar atau menariknya ke dalam.

3. Bila duduk di kursi, usahakan punggung menyandar dengan baik pada sandaran, dan kaki agak merenggang dengan telapak kaki mendatar pada lantai.

4. Bila akan mengangkat beban dari posisi membungkuk, usahakan selalu menekuk lutut. Hal ini untuk meminimalkan tekanan pada punggung.

5. Hindari berdiri dalam waktu yang lama.

6. Bila bekerja di depan komputer, usahakan untuk duduk tegak dan letakkan kaki sedikit lebih tinggi dari lantai, dengan alas kaki yang lebih rendah.

7. Untuk posisi monitor, sebaiknya, lebih rendah dan agak jauh dari posisi mata. Aturlah kursi dan kibor sehingga posisi paha dan lengan sejajar atau sedikit menggantung. Jika posisi meja terlalu tinggi, sebaiknya kibor ditaruh di atas pangkuan.

8. Sering-seringlah bergerak dan mengubah posisi duduk. Ini bukan hanya berlaku untuk tangan dan lengan, tapi juga pundak, punggung, dan leher.